Pergerakan nasional di Indonesia
tentunya tidak lepas dari pengaruh ideology dari seluruh dunia yang masuk ke
Indonesia semenjak politik etis di berlakukan. Politik etis sendiri adalah
politik balas budi yang dilakukan belanda kepada Indonesia yang salah
satunya memberi peluang kepada sebagian kecil masyarakat Indonesia untuk
memperoleh pendidikan yang setara layaknya warga belanda yang tinggal di hindia
belanda. Berikut saya paparkan berbagai Organisasi Politik di Indonesia
yang mewakili 5 ideology dunia pada masa pergerakan nasional
1. SI- Sarekat Islam (Pan-Islamisme)
Sarikat Islam merupakan
organisasi massa pertama
di Indonesia yang
lahir tahun 1912
sebagai penjelmaan dari Sarikat
Dagang Islam di
Surakarta. SDI dibentuk
tahun 1911 diketuai
H. Samanhudi dengan dasar agama yaitu Islam dan ekonomi.
SDI dimaksudkan untuk membela kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina. Namun
dalam kenyataannya kegiatan SDI meluas.
Atas prakarsa HOS.
Cokroaminoto, nama SDI
diubah menjadi Sarekat
Islam dengan maksud
untuk memperluas anggota,
tidak terbatas pada
pedagang melainkan terbuka
bagi semua lapisan
masyarakat yang beragama
Islam. Berdasarkan Akte
Notaris 10 September
1912, ditetapkan tujuan
SI yaitu:
1) Memajukan perdagangan.
2) Membantu para anggotanya yang mengalami
kesulitan dalam bidang usaha / modal.
3) Memajukan kehidupan rohani dan jasmani
penduduk pribumi.
4) Memajukan agama Islam.