Mengenai Saya

Foto saya
lhokseumawe, aceh utara, Indonesia
selalu apa adanya
© 2012 Copyright Blog Cewek Cuek. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Semoga Terinspirasi

Amerika dan Iran Adu Sakti Politik Luar Negeri


Sudah Tabiat umum manusia bahwa yang merasa kuat selalu ingin mendominasi.Tentu, itu tidak berlaku hanya bagi manusia sebagai individu saja Tapi berlaku juga bagi kumpulan-kumpulan manusia yang membentuk kesatuan atau singkanya biasa disebut negara . sama halnya dengan manusia negara yang merasa super power cenderung intervensi negara-negara miskin atau berkembang , intervensi itu umumnya berimbas pada ketergantugan politik maupun ekonomi negara-negara misikin atau berkembang kepada negara-negara super power terkait,ketergantungan itu menjadikan negara berkembang atau msikin sebagai bidak catur negara super power yang dapat di mainkan sesuai keinginannya, maka sudah barang tentu bahwa keindependean dan kemandirian  adalah sebagai musuh utama negara super power.

Pasca runtuhnya Uni Soviet tidak ada negara lain yang pantas disebut negara super power selain Amerika dan sekutunya. Dominasi itu semakin tampak ketika beberapa negara di belahan dunia merasakan aroma mesiu dan ganasnya mesin perang negeri paman sam dan sekutunya tersebut, misalnya  saja Irak pada perang teluk I telah merasakan ganasnya mesin-mesin perang Amerika,serangan ke Irak itu karena Sadam Husein dianggap terlalu binal tak bisa diatur maka dengan beberapa alasan Irak di Invasi. Pada waktu itu alasan paling kuat di hembuskan Media-Media adalah karena Irak telah melanggar kedaulatan Kuwait  sehingga Amerika yang notabane memosisikan diri sebagai Negara polisi dunia merasa bertanggung jawab atas stabilitas dunia sehingga Amerika Cs memiliki Legitimasi untuk menyerang Irak, Namun beruntung pada Perang Teluk I tentara Irak masi cukup tanguh untuk menahan gempuran Amerika CS sehingga Sadam dengan partai Baatnya(Sosialis) masi bisa melalglang buana di jagat perpolitikan Irak. 


Memang alasan Amerika  itu tampak muliya,  namun jika kita sedikit mundur lagi dalam meninjau sejarah sebelum perang teluk I yaitu perang Irak-Iran justru alasan tersebut terkesan Paradoks Amerika dalam hal perang Irak-Iran justru mendukung Sadam Husein yang melanggar kedaulatan Iran dengan Memerangi garda revolusi Iran.Tapi memang bagi negara Super Power tidak ada istilah paradoks dalam Kamusnya, yang ada hanya istilah “dominasi” sebagai mottonya. Dan berikutnya yang telah merasakan Ganasnya mesin perang Amerika Cs adalah Afganistan dan Irak kloter II  serta Libya, untuk ke Tiga negara yang terahir ini tidak perlu dibahas lagi lebih lanjut karena tentu masi hangat Dalam Ingatan kita tentang bagaimana negara-negara Super power mentelanjangi dan memperkosa kedaulatan negara-negara  dibelahan bumi lainnya.

Lain halnya dengan Amerika dengan Gaya Cowboy dalam politik luar negrinya , Iran justru  memilih mengunakan Gaya pura-pura gila ala Sun Tzu dalam politik luar negrinya , Jurus pura-pura Gila ini dipilih karena negara Persia itu sadar akan dkekuatannya dalam menghadapi negara-negara agresor yang anti-kemandirian, sehingga Iran terkadang bergaya santun dengan meminta dialog sebagai alat Diplomasi misal dengan  mengizinkan IAEA untuk menginvestigasi teknologi Nuklirnya ,tentu itu dilakukan untuk mencari simpati masyarakat Internasional, namun terkadang Iran berteriak lantang mengharidik habis-habisan negara Amerika Cs yang dianggapnya sebagai imprialis,  bahkan terkadang sesumbar dengan kemampuan milirternya misalnya sesumbar atas keberhasilan Garda Revolusi menyergap pesawat Pengintai  Amerika yang itu mengesankan bagaimana kuatnya pertahanan Iran ,sesumbarnya tak selesai sampai disitu, saat Latihan perang di selat Hormuz  Iran  mengancam akan menutup selat hormuz yang notabane jalur utama Minyak dunia jika Negeri Mullah tersebut di serang, bahkan Iran mengancam setiap kapal Militer Asing jika berani mendekat akan menerima konsekuensi keras dari militer Iran, pernyataan ini jelas ditujukan pada kapal induk Amerika (USS Abraham Lincoln) yang telah melewati selat hormuz beberapa saat sebelum latihan  Perang Iran (Vilayat 90) .  


Negeri Para Mullah itu sadar betul  bahwa steatment tersebut akan membuat ego nergara-negara super power  tertantang, dan mencoba mencari perkara dengan Iran, dan benar! Setelah Latihan Perang bersandi Vilayat 90 usai  kapal Induk Amerika menunjukan nyalinya dengan kembali melewati selat Hormuz, Namun apa yang terjadi…? Iran tidak melakukan Tindakan apapun! Hanya terdengar steatmen tersirat yang menyatakan bahwa sejarah persia bukanlah bangsa Agresor selain hanya untuk mempertahankan diri. Tampaknya Iran Mencoba mencari simpati masyarakat internasional dan mengaburkan kekuatannya.
Kisah tentang Gaya premanisme Amerika VS Jurus pura-pura gila Iran  itu memang selalu menarik untuk dibahas dan tampaknya tahun ini adalah klimaks  dari kisah Ameika -Iran. Apakah Nasib Iran Seperti  negara tetangganya(Irak)…? Entahlah…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar